Kamis

Menjadikan Ananda Cinta Ramadhan


Bismillahirrahmanirrahim...


Alhamdulillah ramadhan tiba. Bulan yang dinanti-nanti. Bulan istimewa penuh berkah dan ampunan. Bulan istimewa, penyambutannya juga istimewa pastinya. Setiap tahun kami berusaha untuk membuat bulan ini terasa istimewa di mata anak-anak. Kami mencoba menanamkan dalam fikiran mereka bahwa bulan ini berbeda dengan bulan-bulan lainnya, menjelaskan keutamaan-keutamaannya yang Allah sampaikan lewat kalamNya dan melalui hadist rasul. 
Jauh-jauh hari sebelum ramadhan tiba, kami mencoba sounding kembali ke anak-anak bahwa sebentar lagi bulan ramadhan. Mendengar kata ramadhan, ada dua hal yang langsung terbayang dalam benak mereka. 
"Nanti kita puasa dan tidur di mesjid lagi ya mi? Yeayyy...horeee." Ya, sepertinya puasa dan i'tikaf dua hal yang paling membekas diingatan mereka. Tahun lalu adalah pertama kalinya Abang Zaid belajar puasa saat usianya 4 tahun. Rekor terlama hanya sampai Dzuhur. Lumayan lah. Tantangan terberat bagi Abang Zaid tahun lalu adalah adiknya, Ammar, yang saat itu masih 2 tahun. Adiknya yang tahun lalu belum faham apa itu puasa dan belum kami ajak  belajar puasa santai saja makan dan minum di depan abangnya. Haha...pertahanan sang Abang pun runtuh. Kami biarkan dia berbuka dan  tetap mengapresiasi usahanya sejauh itu. Toh dia juga baru belajar dan belum wajib kan. Kami belum memaksakan si Abang untuk puasa, tapi kami hanya memotivasinya agar mau berlatih berpuasa, agar saatnya tiba dia sudah terbiasa dan siap.
Alhamdulillah tahun ini Ammar juga akan belajar puasa. Tentunya, Kami pun harus putar otak menyiapkan berbagai kegiatan dan aktivitas mereka nantinya untuk mengalihkan mereka dari rasa lapar dan haus.
Ini adalah beberapa hal yang kami siapkan dalam menyambut ramadhan dan hari-hari ramadhan :
1. Menghias  dan membersihkan rumah
Sudah 3 tahun ini sejak Abang Zaid berusia 2 tahun, agenda menghias, membersihkan, dan mengubah suasana  rumah sudah menjadi rutinitas tahunan di rumah kami.
Kegiatan ini sengaja kami lakukan karena beberapa tujuan, salah satunya agar secara tidak langsung, dalam fikiran bawah sadar anak-anak terekam kuat bahwa Bulan Ramadhan adalah bulan yang spesial atau istimewa.  Kedatangannya selalu disambut dengan bahagia dan sukacita. Seakan-akan mau menyambut tamu agung. Tujuan lainnya adalah untuk saya pribadi, ketika berbagai sudut rumah sudah rapi, bersih dan kinclong serta suasananya jadi lebih nyaman, saat berada dibulan mulia ini, emak bisa lebih fokus ibadah dan membersamai anak-anak dengan tenang, tanpa harus dikejar-kejar urusan domestik yang gak kelar-kelar.
Sama seperti ramadhan sebelumnya , beberapa hal yang kami lakukan dan siapkan dalam program menghias rumah ini adalah :
- Membuat Bunting Flag Ramadhan
Ini salah satu ornamen yang tak pernah ketinggalan setiap tahun di rumah kami, rasanya rumah kurang meriah tanpa ornamen satu ini. Biasanya kami membuatnya dari bahan-bahan bekas yang ada dirumah. Tapi kali ini, karena agenda kegiatan diluar rumah sebelum ramadhan padat dan emak juga lagi fokus menyiapkan worksheet ramadhan untuk duo Abang Z&A, jadinya kali ini hanya ngeprint printable yang banyak dibagi2kan gratis di sosmed. Eh..ada ding buat sendiri  1 untuk di ruang tamu dari artfoam glitter. Ummi cuma ngeprint dan nempel, Abang Zaid dan Ammar yang menggunting.
-  Ramadhan Countdown
Untuk Ramadhan kali ini, saya membuat Pohon balon untuk Ramadhan countdownnya. Saya mengisi 7 buah balon dengan beras warna(yang saya buat untuk bahan sensori Ammar dari beras yang sudah tak layak makan) dan sepucuk surat cinta. Ini ummi kerjakan sendirian biar surprise. Niatnya nanti setiap hari dipecahin dan menemukan surat cinta didalamnya. Namun faktanya, saat anak-anak bangun tidur dan melihat pohon balon sudah terpasang, mereka nanya : " mi, ini apa? Untuk apa?". Ketika ummi menjelaskan, malah emak kena repet sama si Abang. "Apalah ummi ini, mubazir kan pecah-pecahin balon. Nanti jadi sampah. Blablabla." Hiks, emakpun tertampar. Biasanya emak yang sering merepet kalau orang rumah terlalu sering pakai kantong kresek atau apapun bahan yang sulit diurai. Baiklah nak, tahun depan kita buat dari bahan yang ramah lingkungan aja ya.
2. Poster Bintang Ramadhan
Ini berisi beberapa list ibadah yang ingin kami biasakan untuk anak-anak diramadhan ini, diantaranya sahur, puasa, sholat wajib lima waktu, tarawih, sedekah, berbagi ta'jil dan lain-lain sesuai hasil kesepakatan kami bersama anak-anak. Tidak ada paksaan untuk anak-anak melakukan semua itu. Untuk usia mereka saat yang masih dibawah 7 tahun, belum ada kewajiban apapun. Ini hanya sebagai pembiasaan. Jika mereka berhasil, akan ada reward dari kami berupa bintang yang nanti bisa ditukar dengan mainan atau buku yang mereka inginkan (atas pertimbangan ortu pastinya). Oya, kami bukan orangtua yang mengharamkan reward dalam membentuk kebiasaan anak. Kami tetap memahamkan anak-anak untuk melakukan perbuatan apapun, niatnya karena Allah. Tapi sepemahaman saya, bahwa otak anak usia ini masih berpikir secara konkret. Mereka belum paham pahala itu seperti apa, karena itu wilayah abtrak. Reward berfungsi sebagai penyemangat bagi mereka saat ini yang real bagi mereka. Seiring bertambahnya umur, kami yakin mereka akan semakin paham dan tanpa reward sekalipun insyaAllah mereka akan semangat melakukanmya karena Allah. Belajar berproses insyaAllah.
3. Menu Sahur dan Berbuka
Ketika mengajak anak puasa, ini penting diperhatikan. Menghidangkan menu-menu sederhana kesukaan mereka di waktu sahur dan berbuka akan semakin meningkatkan semangat mereka dalam berpuasa. Perhatikan juga nilai gizi dari menu yang disiapkan agar mencukupi kebutuhan gizi mereka. 
Disamping itu, jangan juga biasakan anak serakah ketika berbuka dengan membelikan berbagai macam makanan dan minuman yang mereka inginkan. Pahamkan mereka makna mubazir. Ajak anak mensyukuri apapun yang ada.
4.  Worksheet Ramadhan
Mempersiapkan lembar kerja baik terkait ramadhan maupun tema diluar ramadhan ini juga tidak kalah penting. Aktivitas ini tidak banyak menghabiskan energi, tapi efektif mampu mengalihkan perhatian mereka, sehingga mereka tidak terfokus pada perasaan lapar dan haus karena berpuasa. Selain worksheet, kehadiran kita membersamai mereka juga pastinya lebih dari penting. Ayah atau bunda harus rela kehilangan sedikit waktu untuk mengejar target ibadah pribadi untuk menemani mereka. Bukan hanya ada tapi perhatian kita bukan untuk mereka. Manfaatkan waktu tidur mereka untuk prioritas mengejar target ibadah pribadi kita. Jika memungkinkan, ajak mereka untuk melakukan bersama.



J8 : Temukan Buddy-mu

Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulilah memasuki pekan terakhir di kelas Ulat-Ulat. Banyak pengalaman dan ilmu baru selama hampir 2 bulan be...