Jumat

4 Permainan Seru Mengisi Family Time Ala Ismoe Family

Sabtu dan Minggu adalah hari favorit yang selalu dinantikan anak-anak dan juga saya pastinya. Mulai senin, setiap hari mereka akan bertanya ini hari apa, kemudian lanjut menghitung berapa hari lagi tiba hari Sabtu dan Minggu. Bagaimana tidak, karena hanya di dua hari tersebut mereka bisa puas bermain dan menghabiskan waktu seharian bersama Abinya. Saat ini sang Abi masih berstatus sebagai karyawan swasta, ini artinya 5 hari dalam seminggu beliau akan menghabiskan waktu di kantor atau turun ke lapangan untuk mengecek proyek, sehingga sangat sedikit waktu yang bisa digunakan untuk bercengkrama dengan para bocah. 

Jadi, akhir pekan bagi kami adalah momen yang tepat untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Tak harus pergi ke tempat bermain , ke mall atau bahkan makan di luar. Cukup berkumpul bersama di mana saja tak  jadi masalah bagi mereka dan sudah cukup membuat bahagia, asalnya dengan syarat Tidak ada gadget diantara kita. Hoho,,,ya kami memang berusaha meminilisir sesedikit mungkin penggunaan gadget ketika sedang bersama. 

Banyak hal yang bisa kita lakukan dalam mengisi family time yang juga berfungsi untuk membangun kekompakan keluarga, sebagaimana yang disampaikan oleh Bu Septi Peni Wulandani, founder Institut Ibu Professional saat Workshop Family Strategic Planning beberapa saat lalu di Batam, yaitu  ngobrol bareng, main bareng dan beraktivitas bareng. Tiga hal ini yang sering kami lakukan ketika kumpul bersama. 

Bicara mengenai main bareng, ini adalah beberapa permainan favorit anak-anak ketika main bersama kami.

Bermain peran atau socio-dramatic

Ini adalah permainan favorit anak-anak. Peran apa saja bisa mereka mainkan,bermain doctor-doktoran, polisi dan penjahat, pemadam kebakaran, masak-masakan atau perang-perangan melawan tentara Israel. Bahkan kadang saya speacless melihat totalitas mereka ketika bermain peran. Tak usah risaukan masalah property, semua benda yang ada dirumah bisa mereka sulap menjadi property yang mereka butuhkan. Kabel litrik bekas bisa mereka imaginasikan menjadi selang pemadam kebakaran misalnya. Saya dan suami cukup berperan sebagai figuran saja, pemeran utamanya adalah mereka. 

Seperti dilansirdari Nakita.grid.id, ternyata permainan sederhana ini sangat banyak manfaatnya loh, diantaranya :
1.  Anak bisa mempelajari banyak persn disekeliling dan lingkungan diluar mereka
2. Saat bermain peran, anak akan berfantasi dan kemudian meniru peran disekeliling, anak mengembangkan kemampuan kognitifnya, terutama dalam hal imaginasi dan kreativitas.
3.  Meningkatkan inteletual anak karena anak mempelajari seperti apa peran yang akan dilakoninyasaat bermain peran itu. Misalnya, Astronot itu ngapain ya?
4. Bermain peran akan menambah kosakata anak.
5  Mengasah moral juga dapat dipelajari saat bermain peran.

Jadi, jangan sepelekan permainan sederhana ini ya mak.

Tebak-tebakan
Ini adalah permainan paling mudah yang bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja tanpa memerlukan property yang ribet. Permainan ini termasuk salah satu permainan favorit keluarga kami dan bisa mengenyahkan rasa bosan. Kadang mereka akan anteng dan bisa tertawa lepas hanya dengan memainkan ini. Misalnya saat menemani saya mengikuti pengajian atau seminar atau rapat bersama komunitas jika bertepatan di hari sabtu dan minggu, biasanya semua akan ikut sekaligus mengantar saya. Jika tempatnya jauh dari rumah, suami dan anak-anak memilih menunggu disekitar tempat acara hingga acara selesai daripada harus bolak balik menjemput. Nah, bermain tebak-tebakan adalah salah satu pilihan jitu bagi mereka. Banyak pilihan jenis tebakan yang bisa dimainkan, misalnya tebak kata, tabak suara binatang , tangan mana yang ada isinya, tebak benda dan banyak lainnya yang bisa dijadikan tebakan. Tebakannya bisa berasal dari orangtua dan anak yang bertugas menjawab, bisa juga sebaliknya.

Ekspresi merenung, berpikir, berteriak menyebutkan jawaban selalu mengiringi kegiatan ini. Jika jawaban mereka benar, merekapun akan tertawa. 

Kelihatannya permaina ini sepele bukan, tapi manfaatnya ternyata tidak bisa disepelekan begitu saja. Berikut beberapa manfaat yang kami amati saat memainkan permainan ini adalah :
- Melekatkan hubungan anak dengan orangtua
- Membuat anak-anak dan orangtua bersuka cita. Salah satu tujuan bermain tebak-tebakan adalah bergembira. Saat mereka bisa menjawab dengan tepat setelah merenung dan berfikir, mereka akan tertawa senang dan riang. Jika jawaban salah mereka penasaran dan berpikir kerasagar jawabannya benar.
- Mencerdaskan anak-anak
Dalam bermain tebak-tebakan akan selalu ada pertanyaan. Pertanyaan yang akan membuat anak-anak memberdayakan pikiran dan pengalamannya untuk bisa menemukan jawabannya. 

Bermain Lego 

“Ummi, lihat Ammar buat rumah yang ada kebunnya untuk ummi!”. Seru Ammar bahagia menampakkan hasil karyanya untu ummi.

Saya rasa hampir semua anak suka bermain lego, begitu juga dengan tiga bocah di rumah kami, bahkan termasuk kami. Ada lego berbagai ukuran yang kami beli sejak Abang Zaid bayi dan sekarang juga bisa digunakan oleh adik-adiknya. Permainan asal Denmark kreasi Ole Kirk Crisatiansen ini berupa balok warna warni yang bisa dibongkar pasang menjadi bentuk apapun yang diingankan anak sesuai imaginasinya. Permainan ini juga seru dimainkan bersama keluarga loh. Kita bisa merancang dan membangun bersama suatu project yang disepakati bersama, rasanya seru dan menyenangkan.

Selain menyenangkan, ternyat bermain lego memiliki beragam manfaat, diantaranya:
a. Mengenalkan warna, bentuk dan ukuran
b. Melatih motorik halus
c. Mengembangkan imajinasi dan kreativitas
d. Mengembangkan logika dan pemecahan masalah
e. Meningkatkan kemampuan sosialisasi dan kerja sama

Menyusun Puzzle

Selain lego, menyusun puzzle juga permainan favorit anak-anak. Tak perlu beli, cukup memanfaatkan gambar dari google lalu di print dan tempelkan ke kardus, kemudian di potong sesuai yang diinginkan, puzzle pun bisa dimainkan bersama.

Tak hanya menyenangkan, permainan ini punya sederet manfaat buat anak-anak. Apa saja sih manfaat bermain puzzle ini?
- Melatih memecahkan masalah
- Melatih koordinasi matadan tangan
- Melatih motorik halus
- Melatih keterampilan Kognitif

Wah, banyak ya manfaatnya. Yuk, mari main puzzle bersama sikecil, tentunya jug akan semakin mengeratkan bonding diantaraanak dan orangtua.

Nah, itu adalah beberapa permainan yang sering kami lakukan dalam mengisi Family Time di kelurga kami. Silakan dicoba, insyaAllaah dijamin akan semakin melekatkan hubungan anak dengan orangtuanya.





Lubnah Lukman, Sahabat yang Menginspirasi




Ruby- Mb Unna - Baby Hamzah- Abang Zaid- Syafri

Lubnah Lukman

Rendah hati, teguh pendirian, pembelajar ulung, gigih, kreatif serta totalitas. Itu adalah sederet karakter yang saya tangkap dari sosok seorang Lubnah Lukman. Mb Unna, begitu kami biasa menyapanya adalah seorang Ibu dua anak yang 'keren' dimata saya, begitu juga barangkali  dimata siapapun yang mengenalnya. Hal ini yang membuat saya jatuh cinta padanya. Mb Unna bukan ibu rumah tangga biasa. Lulusan magister ini rela meninggalkan karirnya dan memilih menjadi full time mother untuk kedua buah hatinya, Zaf dan Ruby. 'Tukang bacain buku anak' itu adalah salah satu pekerjaan yang sangat dinikmati mb unna dan dengan bangganya disebutkan ketika memperkenalkan diri ketika menjelaskan profesinya saat ini. Kelihatannya sepele ya, tapi efeknya luar biasa. Hal ini bisa dilihat hasilnya yang nyata dalam diri anak-anaknya. Di usia yang masih 4 tahunan, Zaf putra pertamanya sangat cinta buku dan sudah bisa baca sendiri tanpa diajarkan membaca. MasyaAllah Tabarakallah. 

Meet Up KHMB bersama teh Patra dan Kang Ishmir yang digagas oleh Mb Unna dkk


Awal Mengenal

Saya lupa kapan pertama kali bertatap muka langsung  dengan Mb unna, tapi kalau tidak salah saat gladi resik wisuda matrikulasi. Saat itu saya yang datang sendirian dan belum mengenal member-member Komunitas IP Batam karena setelah bergabung saya  baru saja melahirkan Hamzah sehingga belum  bisa mengikuti kopdar-kopdar yang diadakan sebelumnya. Rendah hati dan ramah, itu kesan pertama yang saya tangkap saat bersalaman dan cipika cipiki dengan mb unna. Walaupun baru pertama jumpa, rasanya seperti sudah kenal lama dan bawaannya tenang berada di dekatnya. Selama kurang lebih setahun berinteraksi dengan mb unna, kesan itu tetap melekat bahkan saya semakin terpana dengan kepribadiannya. Salah satunya adalah sikap sabarnya yang luar biasa dalam menghadapi anak-anaknya. Tidak pernah sekalipun saya lihat mb unna meninggikan suara, melotot, atau memarahi anaknya sekesal apapun. Mb unna akan sangat sabar dalam menghadapi tingkah mereka. Selain itu, Mb Unna juga seorang pembelajar ulung. Dia tak pernah berhenti belajar dan tak malu untuk belajar jika dia merasa kurang dalam hal itu, salah satunya, seperti semangatnya dalam mendalami ilmu Qur'an. 


Komunitas Ibu Profesional Batam


Setelah komunitas ini terbentuk, Mb unna ditunjuk menjadi Penanggung Jawab Rumbel Menulis. Hal ini jelas karena salah satu passion mb Unna adalah dibidang kepenulisan. Mb unna adalah seorang blogger yang sangat menginspirasi. Karena semangat dan motivasi darinya, banyak teman-teman Rumbel Menulis yang bergairah kembali menulis serta menghidupkan kembali blognya yang sudah lama mati suri. Bahkan saya sendiri yang belum akrab dan familiar dengan blog menjadi lebih semangat menulis. Bahkan, salah satu impian masa remaja saya menulis buku tercapai karena kegigihan mb unna mengajak kami menulis antologi Jungkir Balik Dunia Emak, buku pertama kami dan menjadi salah satu kenangan terindah bersama mb Unna.

Halal Bihalal Komunitas IP Batam di Kediaman Mb Unna


Perpisahan

Perpisahan dan serah jabatan PJ Rumbel Rulis dari Mb Unna ke Mb Desy


Setiap ada pertemuan pasti akan ada perpisahan. Hal ini adalah keniscayaan. Tapi, setiap perpisahan seringkali membawa duka dan kehilangan. Entah kenapa tiba-tiba perasaan sedih langsung menyergap saat mengetahui mb unna akan pindah dari Kota Batam mengikuti suaminya yang pindah tugas ke surabaya. Saya yakin, ini juga dirasakan oleh teman-teman lainnya yang mengenalnya. Kami pasti akan sangat merindukan banyak hal tentang mb unna. 

Mohon maaf jika selama kita berinteraksi, ada salah dan khilaf yang tak disadari. Mohon maaf jika selama ini banyak merepotkan mb unna, Sering berantakin rumah mb unna. 

Mb Unna Terimakasih atas segala dedikasimu kepada Komunitas Ibu Profesional Batam. Terimakaish sudah menjadi teman dan saudara yang menginspirasi bagi kami semua. Teruslah menginspirasi, berbagi dan melayani dimana pun mb unna berada. Semoga keberkahan selalu melingkupi Mb unna dan keluarga. Semoga kita bisa jumpa kembali dalam keadaan yang lebih baik. Walaupun nantinya fisik kita berjauhan, semoga silaturahim tetap terjaga. Jangan lupakan kami disini๐Ÿ˜Š

Salam sayang dari kami semua untuk mb unna. We Love u coz Allah. 

Rabu

Olahraga Favoritku, dulu dan kini


Olahraga merupakan salah satu kegiatan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Sebagai agama yang Syamil, islam sangat memperhatikan setiap detail kebutuhan penganutnya, termasuk dalam hal kesehatan yang salah satu menggapainya adalah dengan olahraga.

Rasulullah SAW sangat gemar berolahraga. Rasulullah pernah adu lari cepat dengan Aisyah ra. Rasul juga pernah menggelar adu ketangkasan berkuda dan menunjuk Ali bin Abi Thalib sebagai penanggung jawab, sementara Suraqah bin Malik sebagai juri garis.

Paradigma terhadap urgensi olahraga ini juga ditekankan oleh para generasi berikutnya. Khalifah Umar bin Khattab menginstruksikan agar mengajari anak-anak olahraga panahan dan renang serta berkuda.

Ada tiga fungsi utama olahraga menurut Islam, yaitu :

1. Menjaga diri (self defense). Olahraga bisa membuat fisik seseorang menjadi kuat. Dengan latihan yang teratur dan kontinu akan menjadikan badan bugar serta berenergi, sehingga mampu membela diri dari serangan musuh jika suatu saat berada dalam kondisi ini. Pembelaan dan penjagaan diri adalah tuntunan dasar. Mempertahankan nyawa adalah satu dari kelima hak yang dilindungi dalam Islam (dharuriyat al-khamsah).


2. Media persiapan yang menguatkan pasukan Muslim untuk berjihad di jalan Allah SWT. Perang bukan hanya adu strategi, tetapi juga butuh kelihaian menggunakan senjata, kelincahan berkuda, dan penguasaan panah. Ini semua hanya bisa ditempuh melalui latihan yang kontinu, sarananya adalah berolahraga.
"Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya." (QS al-Anfaal [8]: 60). 


3. Menjaga kesehatan tubuh.
Tubuh yang sehat, energik dan kuat adalah anugerah tak terkira dari Sang Khalik. Anugerah ini harus kita jaga sebagai bentuk syukur kita kepadaNya. Ada banyak cara menjaga tubuh agar tetap bugar dan sehat, seperti kecukupan asupan gizi dan nutrisi. Selain itu, olahraga juga merupakan sesuatu   yang tak boleh disepelekan, karena deng berolahraga, aliran darah menjadi lancar dan metabolisme tubuh pun menjadi seimbang.

Nah, sebagai orang Islam, saya gak boleh dong menyepelekan anjuran yang sangat ditekankan oleh Rabb dan Rasul saya ini. Saya (dulu) sangat suka olahraga. Iya, dulu saat masih manggadis. Olahraga favorit saya dulu adalah Volly dan lari. Walaupun tidak ahli dan jago banget, tapi semenjak SMP-SMA karena olahraga inilah saya beberapa kali pernah diutus pihak sekolah untuk mengikuti lomba olahraga mewakili sekolah. Saya sangat menikmati setiap hal dalam olahraga ini, baik dalam hal strategi maupun tekniknya. 

Saat kuliah saya juga masih menekuni cabang olahraga ini , walaupun tidak sesering masa SMP. Dan saat ini setelah menjadi istri dan Ibu, bisa menekuni olahraga favorit ini mungkiin cuma mimpi. Waktu 24 jam sehari tak cukup untuk dimasukkan list olahraga. Tapi, gara-gara ini 


Minggu

Era Smartphone : Dunia dalam Genggaman

Kehidupan manusia saat ini tak bisa dipisahkan dari yang namanya teknologi. Sebut saja Handphone (HP) yang merupakan salah satu bentuk teknologi informasi yang saat ini tak terpisahkan dari penggunanya. Perkembangan zaman menjadikan Handphone yang dulu manfaatnya hanya sebagai alat komunikasi saat ini sudah berkembang jauh. Banyak hal saat ini bisa dilakukan dengan sebuah benda itu. Dan ini sangat menguntungkan untuk seorang manager rumah tangga seperti saya. 

Bagi saya HP bukan cuma sebagai alat komunikasi, tapi alat multifungsi yang sangat membantu keseharian saya. Ya, Smartphone bagi saya benar-benar smart. Ia bisa bisa berfungsi sebagai mushaf Alquran yang disertai murattall Alquran yang mudah  dibawa dan bisa dibuka kapan saja untuk dibaca ataupun didengar. Ditambah dengan adanya berbagai fitur keren yang memudahkan untuk menghafal dan muraja’ah baik per ayat, per halaman, per surat maupun per juz dengan berbagai qori yang bisa dipilih, ini nilai plus banget bagi saya. Belum lagi dilengkapi tafsir yang lengkap.  Selain itu, ia juga berfungsi sebagai kamera digital yang dengannya saya  bisa mengabadikan berbagai momen keseruan bersama anak-anak dan keluarga, aktivitas homeschooling anak-anak, portfolio, catatan materi seminar  karena gak bisa nyatat sambil gendong bayi. Ia juga berfungsi sebagai recorder ketika saya mengikuti berbagai seminar, workshop, bedah buku, kajian keislamam dengan membawa para bocah, karena yang namanya bisa menulis dan mendengar dengan kusyuk saat itu adalah momen yang langka, jadi rekamanlah solusinya. Nantinya, bisa diputar dan didengar ulang dirumah. Kemudian, sebagai buku resep terlengkap tempat emak yang tak terlalu jago masak ini bisa menemukan berbagai resep makanan yang halal, thoyyib dan sehat buat keluarga. Berfungsi juga sebagai buku tulis yang bisa dibuat nulis hanya dengan satu tangan sambil gendong bayi. Serta untuk berbagai keperluan lainnya yang memberikan kemudahan yang sangat bermanfaat buat emak rempong seperti saya yang cukup bisa didapatkan di dalam satu benda pintar ini.

Jika dulu ketika bepergian  rasanya ada kurang jika ketinggalan mushaf Alquran dan dompet, sekarang ada yang kurang jika benda pintar ini yang ketinggalan. 

Tetapi, sebagai makhluk yang Allah SWT anugerahi akal sudah seharusnya kita yang mengendalikan benda pintar ini, bukan malah kita yang dikendalikan sehingga kebablasan dalam menggunakannya. Bijaklah dalam berteknologi.

Tulisan ini saya buat dalam rangka arisan tulisan Rulis IP Batam dengan tema Me And Tecnology dari Mb Eka Mustikasari

Kamis

Blog Review : Jalan-jalan ke rumah Si Ibuk


Bismillahirrahmanirrahim...


Tulisan saya kali ini beda. Kali ini saya ingin mereview blognya salah satu teman di Rumbel Menulis IP Batam, si Ibuk Desy Oktafia. Ini pertama kalinya saya mereview blog seseorang.  Jujur, sebenarnya gak pede banget ngereview blog mbak Desy. Alasannya, karena saya khawatir tulisan saya tidak bisa mewakili ke-kece-an blog yang saya review ini. Tapi karena ini merupakan tema arisan kali ini, mau tidak mau saya harus memecut diri. Maafkan saya mbak Desy, jika review saya tidak mampu menggambarkan ke-kece-an blognya ya๐Ÿ˜Š



Sebelum mereview blognya, izinkan saya memperkenalkan sipemilik blog kece ini terlebih dahulu. Pemilik nama lengkap Desy Oktafia ini lahir di Magelang, 21 Juni 1989. Ternyata usia mbak Desy masih sangat muda, tetapi kepiawaian dan cara berfikirnya melebihi umur biologisnya. Jujur, saya salut dan kagum banget sama mamak satu ini walaupun baru beberapa kali bertatap muka di kegiatan offline Komunitas Ibu Professional Batam. Kesan saya terhadap beliau ketika pertama kali bertemu, ramah dan friendly. Oya, saya adalah salah satu pembaca setia tulisan beliau. Membaca tulisan-tulisannya membuat saya merasa sudah kenal lama dan merasa dekat.



Ibuk dari Khalid Alwalid dan istri dari pak Taufik Nugraha ini, selain pintar nulis, beliau juga jago masak lho. Hal ini bisa di lihat dari postingan di blog dan akun youtubenya, yang bikin ngiler siapapun yang melihatnya dan pengen segera coba praktik resepnya. Apalagi ditambah foto-foto hasil jepretannya yang sangat menggoda. Saya salah satu korbannya, wkwk.  Jadi, hati-hati ya nanti kalau jalan-jalan kerumah(blog)nya๐Ÿ˜€. Salah satu menu masakan baru yang masuk dalam list menu di rumah kami adalah resep dari si Ibuk, Sop Ikan Batam. Walaupun ada modifikasi sedikit dari resep aslinya. Suami gak suka pakai ebi, jadi diganti udang segar. Dan ini jadi menu kesukaan suami saat ini, diluar resep warisan mertua pastinya. Hehe



Kabarnya, mbak Desy sudah mulai ngeblog sejak tahun 2008, lama juga ya. Tapi baru memutuskan untuk serius dan konsisten mulai tahun 2017. Mbak Desy memang hobi nulis dari kecil. Waktu kecil beliau sudah sering nulis dongeng dan cerpen, tapi sayangnya karya-karyanya itu hanya berakhir dibawah bantal. Beliau merasa menulis itu bukanlah passion atau bakat yang bisa dikembangkan. Alih-alih mengasah bakat menulisnya, malah beliau melanjutkan sekolah dan kuliah di akuntansi. Tapi itulah hidup. Semua yang terjadi dalam hidup kita, tak lepas dari ketentuan atau takdir Allah. Selalu ada hikmah dibalik apapun yang terjadi. Pasti ada kebaikan didalamnya jika kita mau merenungi.



Tak ada kata terlambat. Saat ini si Ibuk memilih resign dari pekerjaannya dan memilh menjadi full mother at home mendampingi dan membersamai setiap tumbuh kembang putranya  dan juga sudah aktif menulis kembali. Tulisan-tulisannya enak dan renyah dibaca, serta bergizi tentunya. Rasanya rugi jika melewati tulisan-tulisan Mamak satu anak ini. (Uups..kabarnya bentar lagi akan berubah status lagi jadi mamak anak dua๐Ÿ˜€, semoga selalu sehat dan lancar persalinannya ya mbak)



Si Ibuk memilih tema lifestyle menjadi tema blognya. Hal ini karena sebagian besar tulisannya berisi tentang parenting, kuliner, dan juga review perjalannya bersama keluarga kecilnya. Salah satu satu motivasi mbak Desy ngeblog saat ini  selain untuk menyalurkan hobi menulisnya adalah sebagai dokumentasi jurnal anaknya, Khalid. Makanya, jika kita jalan-jalan ke blognya, maka kita akan menemukan banyak tulisan bertema parenting yang berisi cerita kesehariannya bersama anaknya yang sarat hikmah dan informsi yang sangat berguna untuk para mahmud.



Selain sebagai momblogger, mbak Desy juga seorang mompreuner. Beliau berusaha untuk tetap berdaya walau dari rumah. Beliau adalah owner @Jalanjalambawabayi, yaitu rental perlengkapan Travelling bayi dan mainan anak. Kalau mau jalan-jalan bareng bayi, boleh banget rental sama beliau, insyaAllah akan dilayani dengan ramah dan sabar. Coba deh!๐Ÿ˜‰



Jika penasaran dengan tulisan-tulisan beliau, silakan segera melipir ke :  



Blog : www.desyoktafia.com

Facebook : Desy Oktafia
Fanpage : desyoktafiadotcom
Instagram : @desyoktafia
Akun jualan : @jalanjalanbawabayi


Oke, sekian dulu review dari saya. Nantikan review selanjutnya ya๐Ÿ˜‰












Minggu

HIJRAH

Mendengar kata hijrah, fikiran saya langsung langsung terbang melayang melintasi waktu kembali ke medio tahun 2004. Kala itu saya baru menapaki dunia putih abu-abu. Ya, itu adalah awal saya memasuki jenjang Sekolah Menengah Atas di sebuah Kota di Aceh. Disana pula lah awal saya mengenal kata HIJRAH dan menikmati indahnya awal proses hijrah. Apa itu hijrah?

Kata Hijrah berasal dari bahasa arab, yang berarti meninggalkan, menjauhkan dari dan berpindah tempat. Seperti halnya hijrahnya Rasulullah bersama para sahabat dari Mekah ke Madinah agar dakwah beliau bisa berkembang setelah mandek sekian lama di Mekah karena tekanan dan hambatan dari para kafir Quraish di Mekah. Rasulullah memutuskan hijrah dari mekah ke Madinah. Tempat dimana Islam diterima dengan sukacita dan lapang dada oleh penduduk Madinah. Hijrah dengan tujuan mempertahankan aqidah dan menegakkan risalah Allah dan syariat Islam. Disanalah islam bangkit hingga akhirnya mekkah pun mampu ditundukkan kembali dibawah Panji Islam.

Perintah berhijrah terdapat dalam beberpa ayat Al-Qur’an, antara lain: Qs. Al-Baqarah 2:218).“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berhijrah di jalan Allah, mereka itu mengharpakn rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”

Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang mujairin), mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezki (ni;mat) yang mulia. (Qs. Al-An’fal, 8:74)

Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan (Qs. At-Taubah, 9:2)

Hijrah harus dilakukan atas dasar niat karena Allah dan tujuan mendapatkan rahmat serta keridhaan Allah. Orang-orang  beriman yang berhijrah dan berjihad dengan niat karena Allah dan tujuan untuk meraih rahmat dan keridhaan Allah, mereka itulah adalah mu’min sejati yang akan memperoleh pengampunan Allah, memperoleh  keberkahan rizki dan kemenangan di sisi Allah. Hijrah dan jihad dapat dilakukan dengan mengorbankan apa yang kita  miliki, termasuk  hartabenda, bahkan jiwa.

Bagi saya pribadi, hijrah adalah proses berubah. Berubah dari buruk menjadi semakin baik.Berubah dari tak ada menjadi ada. Berubah dari buta menjadi terang benderang. Berubah dari tak tahu menjadi semakin tahu, bukannya malah bangga atas ketidaktahuan seperti cerita sang nenek pembaca puisi yang viral itu. 

Saya kecil adalah seorang gadis tomboy yang tidak bisa diam dan sangat suka tantangan. Walaupun saya juara kelas dan juara umum disekolah, tapi pemahaman terhadap ilmu agama bisa dibilang sangat minim. Orangtua saya bukannya tidak memberikan ilmu agama yang memadai buat kami, tapi saya saja yang dulu suka semau gue dan sering mangkir saat ngaji. Ayah dan mamak memang bukan seorang yang alim dan ahli ilmu agama, tapi mereka telah berusaha semaksimal kemampuan mereka mengajarkan saya serta dua saudari saya ilmu agama bahkan dengan mengantarkan kami kepada guru ngaji untuk hal-hal yang tidak mereka kuasai. Tapi, bukannya belajar, saya kecil malah suka kabur saat jam ngaji dan mampir  diam-diam ke rumah tetangga untuk nonton TV. Dari rumah ngaji, sampai sana kabur. Haha...(Astaghfirullahh)

Tamat SD entah kenapa saya malah sangat ingin mondok untuk  memperdalam ilmu agama yang selama ini saya sadari masih sangat minim, tapi niat saya pupus karena ayah  tidak mengizinkan. Beliau khawatir saya tidak bisa mandiri disana. Saya pun terus bertumbuh menjadi gadis manis dirumah dan di sekolah. Setiap pembagian raport, nilai saya selalu bertengger paling atas dan menjadi juara kelas. Tapi, saya merasa kering. Ilmu agama saya tetap segitu-gitu aja walaupun saya ngaji malam hari di balai pengajian dekat rumah. Amal ibadah saya juga sangat memprihatinkan. Jadi ibadah sunnah seperti dhuha, rawatib, dan tahajud, ibadah wajib pun alakadarnya bahkan sering bolong. Menutup aurat pun hanya saat sekolah dan ngaji saja, diluar itu saya tetap gadis tomboy dengan celana gombrong, baju kaos lengan pendek dan rambut kucir yang terhempas kesana kemari saat saya bersepeda atau manjat pohon. Padahal saat itu saya sudah baligh. Alhamdulillah,  Satu hal yang saya tetap terjaga, saya gak pernah bergaul dekat dengan lawan jenis apalagi pacaran seperti teman-temannya saya lainnya. Saya gak suka pacaran. Bagi saya pacaran itu sia-sia, buang-buang waktu dan gak ada manfaat sama sekali. Itu bertahan hingga saya lulus Sekolah menengah pertama dengan nilai terbaik disekolah. Modal nilai terbaik ini mengantarkan saya masuk sekolah  favorit di kota tetangga. Disanalah awal mula saya berjumpa dengan kakak-kakak yang wajahnya teduh, bercahaya dan sangat menenangkan tersebut. Mereka ayu dan anggun. Mereka santun dan berprestasi. Saya jatuh cinta sama mereka. Jatuh cinta pada pandangan pertama,hihi. Saya jatuh cinta dengan pakaian mereka yang sederhana, tertutup dan jilbab yang panjang berjuntai(seperti jilbab tokoh majalah Annida yang dulu ngehits banget dikalangan anak rohis). Pokoknya saya terpesona sama mereka. Adeeem banget lihatnya. Trus, apa saya langsung berubah sempurna sama persis seperti mereka hanya karena saya suka gaya dan akhlak mereka? Ya nggak lah. Saya gak mau berubah seketika tanpa pijakan yang jelas. Tanpa memahami. Tanpa ilmu. Tanpa proses. 

Bismillah. Gayung bersambut, kakak-kakak ayu dan sholihah itu, mengajak saya dan beberapa teman lainnya untuk ngaji bareng, kami biasa menyebutnya liqo. Seminggu sekali kami berkumpul di sekolah untuk ngaji dan saling sharing berbagai macam hal yang dipimpin oleh satu orang mentor yang kami sebut kakak murabbi. Mereka memang bukan ustadzah yang sudah sangat faqih ilmunya. Tapi, mereka berbagi apa yang mereka tahu dan mereka mengamalkannya. Pelan tapi pasti, pelan-pelan saya mulai berubah. Sholat wajib saya sudah gak bolong-bolong lagi, malah bertambah dengan yang sunah. Dhuha dan tahajud udah jadi kebiasaan. Begitu juga puasa sunah. Sesekali kami ifthar jama'i(buka puasa bersama) dirumah atau di kosan salah satu anggota. Kaos lengan pendek mulai berganti jadi kaos lengan panjang dan bergo instan sudah biasa bertengger di kepala setiap keluar pintu rumah ataupun dihadapan non muhrim. Celana gombrong panjang masih setia belum berganti dengan rok atau gamis. Pelan-pelan kaos kaki dan manset mulai setia menemani. Hingga akhirnya bisa menutup aurat dengan sempurna. 

Apakah semua berjalan mulus? Tentu tidak. Tapi, bukan saya namanya jika tak suka tantangan dan rintangan. Rintangan pertama berasal dari orang terdekat saya sendiri, ayah dan almarhum mamak(Allahuyarham). Walaupun mereka  bahagia melihat  perubahan  saya,  sikap saya  lebih santun dan lebih baik, amal ibadah harian semakin  baik, tapi mereka khawatir melihat cara saya berpakaian. Mereka takut saya ikut aliran sesat. Pakaian tertutup penuh dari atas sampai kaki. Buang sampah atau jemur pakaian saja di depan rumah pakai jilbab dan kaos kaki. Beli garam ke warung samping rumah pakai kaos kaki. Tidak mau salaman sama laki-laki yang bukan muhrim, padahal abang sepupu sendiri. Sedangkan, istri Tengku besar di sana saja tak berkaos kaki dan salaman sama semua tamu walaupun bukan muhrim. Begitulah pemikiran mereka. Saya berusaha menjelaskan sepemahaman saya tanpa merasa saya paling tahu dan tidak ingin sok pintar. Pelan tapi pasti, akhirnya mereka terbiasa dengan perubahan saya, malahan saya diberi kepercayaan lebih oleh mereka. Saya boleh nginap ditempat teman, karena mereka yakin saya gak akan macam-macam. Saya boleh pergi ke luar kota dengan teman-teman untuk baksos, yang biasanya susah banget dapat izin dari ayah untuk hal-hal seperti ini. 

Alhamdulillah, inilah sepenggal kisah perjalanan hijrah saya. Dan ini belum berhenti. Hijrah ini tetap berlangsung hingga akhir hayat. Belajar lagi dan belajar terus sehingga mampu berhijrah  menjadi pribadi yang semakin baik dari waktu ke waktu. Hingga detak jantung  berhenti.

Terimakasih kepada Mbak Icha atas tema arisan blog kali ini, sehingga saya bisa menorehkan sedikit catatan proses perjalanan hijrah saya. Ini menjadi  pengingat kembali bagi saya pribadi agar semakin baik dari waktu ke waktu, tidak menjadi manusia yang merugi apalagi celaka. Nastaghfirullahal 'adzhim...

Tips dan Trik mempersiapkan adik baru buat sang Kakak

" Si Kakak sekarang kenapa jadi manja ya, biasanya sudah sangat mandiri, ini pakai celana sendiri saja gak mau lagi"

"Si Abang tidak mau punya adik, katanya takut nanti tidak disayang lagi. Jangankan punya adik, emaknya aja gak boleh  gendong anak bayi orang lain"

" Anak saya suka mukul adiknya dan mereka gak pernah akur. Gak mau main bareng, selalu rebutan, padahal sudah sering di ingatkan agar sayang sama adiknya"


" Si Sulung sekarang jadi suka ngompol sejak punya adik, padahal dulu gak pernah lagi"


Pernah dengar keluhan atau pertanyaan senada seperti itu atau bahkan mom yang merasakan sendiri? Mom, Itu semua disebabkan efek kecemburuan yang timbul karena sang Kakak atau Abang belum siap atau tidak disiapkan untuk memiliki adik baru. Dia belum siap jika kasih sayang dan perhatian yang selama ini hanya untuk dia seorang tiba-tiba harus terbagi dengan hadirnya adik baru dalam keluarga yang akan merubah segalanya. Apalagi awal-awal kelahiran si bayi, seringnya perhatian  dan waktu sang ibu untuk sibayi lebih dominan. Jika hal ini tidak ditangani dengan baik, hati-hati mom, bisa menjadi sibling rivalry di keesokan hari. 

Berikut beberapa tips menyiapkan adik baru agar si Kakak atau Abang sayang dan cinta terhadap adiknya berdasarkan pengalaman saya mom.

1. Sampaikan rencana memiliki adik baru, idealnya jauh hari sebelum kita merencanakan kehamilan.
Sebelum memutuskan untuk hamil lagi, saya dan suami ajak diskusi si Abang tentang makna adik. Jadi ini bukan hanya keputusan suami dan istri saja, tapi anak sebagai salah satu anggota keluarga juga berhak ikut suara, karena mereka juga yang akan merasakan dampak hadirnya anggota keluarga baru nantinya.

2. Jika hamilnya tidak terencana, sehingga tidak punya waktu untuk mengajak diskusi sang Kakak, lakukan saat kehamilan. Sampaikan bahwa di perut bunda sekarang ada calon adik bayi. Sampaikan plus minusnya  punya adik. Beri dia keyakinan bahwa hadirnya adik bayi tak akan mengurangi cinta kita untuk dia, walaupun dalam hal waktu bersamanya akan sedikit berbeda nantinya. Ajak elus calon adik bayi di perut bunda dengan penuh cinta.
Alhamdulillah duo Abang dulu sangat excited ketika diajak elus calon adik bayi di perut ummi, bahkan bukan hanya elus tapi peluk dan cium. Haha. Dan ini akhirnya jadi aktivitas rutin mereka, setiap saya baringan, pasti mereka pegang perut saya dan cium sambil ngajak calon adik bayi ngobrol. Apalagi ketika sijanin geraknya udah aktif, mereka makin suka. Lucu-lucu gimana gitu kali ya, pas janinnya gerak-gerak sambil nanya sama saya, "ini kakinya ya mi?", "Ini pantatnya mi", "ini kepalanya mi". Haha
Akhirnya mereka yang tidak sabar menanti adik bayi lahir.

3. Ajak si Abang saat jadwal pemeriksaan kehamilan  atau minimal melihat foto-foto hasil USG calon debay dalam rahim bunda.
Duo Abang dulu kadang-kadang kami ajak saat periksa kehamilan. Di sana mereka juga bisa dengar langsung penjelasan dokter dan saran-saran dari dokter jika ada. Seperti saat saya diharuskan banyak minum dan istirahat agar tidak terlalu lelah yang bisa mengakibatkan kram atau kontraksi perut. Ketika dirumah, duo Abang ikut mengingatkan ketika saya lupa diri sehingga kelelahan. So sweet banget deh, ada banyak pangeran ganteng yang perhatian. Hehe

4. Ikut sertakan si Kakak/Abang saat menyiapkan keperluan untuk menyambut  kelahiran bayi dan menyiapkam nama untuk adik bayi.
Ini sangat menyenangkan untuk si Kakak. Rasa memilikinya akan semakin tumbuh, sehingga diharapkan ketika sang bayi lahir, si Kakak ikut menyayangi adiknya sepenuh hati.

Duo Abang juga sangat senang dulu saat diajak menyiapkan barang-barang calon adik bayi, sambil nostalgia waktu mereka bayi dulu. "A dulu juga pakai ini ya mi?",
"A dulu juga punya ini?", "Ini selimut A waktu bayi ya mi?, Nanti dipakai adik bayi?", dan berbagai pertanyaan lainnya.

5. Ceritakan hal-hal yang akan terjadi ketika adik bayi sudah lahir, jangan PHP    atau hanya menyampaikan yang indah-indah saja.
Dengan kehadiran bayi, pasti akan ada hal-hal yang biasanya bebas kita lakukan bersama si Kakak menjadi berubah. Misalnya, kita tidak bisa setiap waktu bermain bersama si Kakak, kini ada waktu yang harus kita berikan untuk adik bayi misalnya menyusui, dll.

6. Sebagai orang tua, kita tidak perlu bersikap excited berlebihan untuk menyambut adik dan tidak perlu menumpahkan kasih sayang berlebihan ke kakak karena takut nanti tidak bisa bersikap adil. Tetap berusaha bersikap tenang dan seimbang.

7. Siapkan waktu khusus untuk kakak setelah kelahiran adik. Jangan biarkan kakak merasakan kehilangan diri kita setelah adik bayi lahir dengan alasan adik bayi masih sangat memerlukan bunda. Ingat mom, kakak juga masih sangat memerlukan kita, bersikap adil lah. Luangkan waktu minimal 30 menit ayah dan bunda menjadi milik kakak sepenuhnya, bergantian minimal 1 x sehari setiap hari sangat penting. Dalam 30 menit itu jadilah milik kakak sepenuhnya, tidak sambil melakukan hal lain misalnya sambil bergadget, sambil menyusui, sambil baca buku atau sambil-sambil lainnya.

8. Tidak membebani kakak dengan tugas menjaga adik melebihi kemampuannya. Rentang perhatian anak dibawah 2 tahun hanya 5-10 menit dan dibawah 7 tahun hanyalah 20-30 menit, dan semakin meningkat hingga sekitar 45 menit di usia baligh. Meminta anak dibawa 7 tahun menjaga adik sementara anda menyelesaikan tumpukan cucian, setrikaan atau seabrek perkerjaan rumah hanya akan menghasilkan rasa frustrasi pada anak.

8. Seringlah memuji interaksi kakak dan adek meskipun hanya sekedar saling tersenyum atau duduk bersama dengan pujian efektif yaitu memuji perilakunya, bukan orangnya.

9. Tidak membanding-bandingkan.
“MasyaAllah adek hebat sudah bisa merangkak umur segini ya, Abang dulu belum bisa lho.. ” atau sebaliknya “Adek kok ngga seperti Abang, dulu Abang itu umur segini udah bisa jalan, dll”
Setiap anak itu unik, walaupun lahir dari rahim yang sama dan dibesarkan oleh orangtua yang sama. Membanding-bandingkan hanya akan menumbuhkan bibit kecemburuan pada diri anak sehingga berujung dengan sibling rivalry yang berkepanjangan bahkan  permusuhan antar saudara hingga dewasa. Na'udzubillahi min dzalik.

Oke mom, jika berniat menambah adik buat si Kakak atau si Abang, tips diatas boleh dicoba ya.

Tulisan ini saya buat dalam rangka arisan blog dan memenuhi tema dari Mb Putri Pamelia sebagai pemenang arisan kali ini. Silakan juga mampir ke blog beliau untuk membaca berbagai tips dan trik keren lainnya.

Selasa

RINDU


Lembutku kenang… kasihmu ibu… di dalam hati… ku kini menannggung rindu…
Kau tabur kasih… seumur masa… bergetar syahdu… ooh didalam nadiku…
Sembilan bulan… ku dalam rahimmu… bersusah payah… ooh ibu jaga diriku…
Sakit dan lelah tak kau hiraukan… demi diriku oh Ibu buah hatimu…
Tiada kumampu…membalas jasamu…
Hanyalah doa disetiap waktu….
Oh ibu… tak henti… kuharapkan doamu… mengalir disetiap nafasku…
Ibuuuuuuuuuuuuuu…..ibuuuuuuuuuuuu…oh….ibuuuuuuuuuuuuuuuuu
Lembutku kenang… kasihmu ibu… didalam hati… ku kini menannggung rindu…
Kau tabur kasih… seumur masa… bergetar syahdu… ooh didalam nadiku…
Indah bercanda denganmu ibu, didalam hati, ku kini selalu merindu
Sakit dan lelah tak kau hiraukan demi diriku oh ibu buah hatimu
Tiada kumampu membalas jasamu
Hanyalah doa disetiap waktu
Oh ibu tak henti kuharap doamu mengalir disetiap nafasku
Allahummaghfirlii waliwalidayya warhamhumaa kamaa rabbayanii shaghiraa…
Lembut ku kenang kasihmu ibu….

   Sayup  lirik syahdu ini terdengar mengalun indah dari vocal sang musisi Aceh yang terkenal dengan ketinggian nada suaranya dari smartphone milik suami sore itu. Lirik dan nadanya sukses membuat dada ini sesak dan air mata tak terbendung. Berbagai memori kebersamaan bersama almarhumah mama pun bermunculan. Saya rindu. Ah,,,tak tahu rasanya bagaimana menggambarkan rasa rindu yang sangat ini. Rasa rindu yang belum pernah saya rasakan sebelumnya terhadap seseorang. Rindu yang menyesakkan dada. Rindu yang tak mungkin lagi terbayar di dunia ini, kecuali di satu tempat saja nantinya yaitu SURGA. Ya Rabb..Kumpulkan kami kembali di surgaMu.

      Dua bulan lebih sudah mama pergi untuk selamanya meninggalkan dunia fana ini dan kembali kepada Sang Pencipta. Walaupun saya ikhlas dan ridho atas kepergiannya, tapi rasa kehilangan tetap tak bisa ditutupi. Kembali terkenang saat¬-saat terakhir kehidupan mama. Pagi itu tiba-tiba adik bungsu saya mengabari bahwa mama tiba-tiba sesak. Mendengar kata sesak saya benar-benar panik. Kondisi itu yang sejak 2 mimggu sebelumnya saya khawatiri dirasakan mama dan selalu saya tanyakan ke mama setiap jumpa dan menelpon, ”Ma, ada sesak gak?.” Dan setiap saat jawabannya tetap sama, tidak. Pasalnya selama 2 minggu itu mama memutuskan tidak mau lagi menjalani rutinitas hemodialisis atau istilah awamnya cuci darah. Iya, Mama tercatat sebagai pasien gagal ginjal kronis selama 3 bulan terakhir. Kondisi tersebut mengharuskan beliau untuk rutin menjalani hemodialisis minimal 2 kali seminggu selama minimal 4 jam setiap sesinya. Semenjak itu kondisi tubuh mama semakin drop. Puncaknya adalah dua minggu sebelum kepergiannya, Mama tidak mau lagi menjalani rutinitas cuci darah. Sakit sekali, itu alasan beliau. Berbagai cara udah kami gunakan untuk membujuknya, tapi beliau tetap teguh sama pendiriannya. Terpaksa kami mengikuti keinginannya. Tak ingin berpasrah diri, akhirnya kami menerima masukan seorang teman untuk membawa mama berobat alternative terapi saraf. Kami tetap berikhtiar  mencari kesembuhan untuk mama. Alhamdulillah dua kali menjalani terapi, mama lumayan membaik. Beliau sudah bisa BAK walaupun masih belum banyak, dibandingkan sebelumnya tidak pernah BAK sama sekali lagi.  Ginjalnya sudah mulai aktif kembali. Tapi perasaan khawatir cairan dalam tubuh mama menumpuk karena tidak menjalani hemodialisa tak bisa ditepis. Qadarullah yang dikhawatirkan terjadi. Tiba-tiba mama sesak. Tapi beliau tetap tidak mau dibawa ke Rumah sakit. Hari itu saya terpaksa tidak mengikuti keinginan beliau. Saya tak mungkin membiarkan beliau sesak seperti itu tanpa penanganan. Saya harus berikhtiar. Setibanya di rumah kakak, saya langsung minta tolong Om daud, adiknya mama, mengangkat mama ke mobil untuk dibawa ke Rumah Sakit. Sepanjang perjalanan mama sesak. Sambil tetap berusaha kuat agar tidak menangis, sepanjang perjalanan dari rumah ke Rumah Sakit Budi Kemulian Batam, yang menghabiskan waktu lebih kurang 30 menit, saya mengajak mama untuk terus menyebut dan mengingat Allah. Alhamdulillah tak pernah putus itu keluar dari lisan mama. Ketika tiba-tiba mama bilang haus dan saya meminumkannya, tapi mama gak bisa minum, saya mulai curiga. Apakah saatnya telah tiba? Ya Allah, kalau memang waktunya akan tiba, saya ridho ya Allah, saya ikhlas.
Sampai dirumah sakit, mama sudah mulai tak sadarkan diri. Beliau segera ditangani oleh dokter dan paramedis lainnya. Apalagi setelah mereka tahu kalau mama adalah pasien tetap penyakit ginjal di situ. Tak berselang lama, mama mulai di Hemodialisa. Bergantian , saya, kakak, dan adik menjaga mama di ruangan, karena kami membawa anak-anak ikut serta. Jadi kami juga harus bergantian menjaga mereka di luar. Sesekali beliau sadar, tetap yang keluar dari lisan selaiu kalimat thoyyibah, Laa ilaha illallah atau kadang hanya ”Allah..Allah..Allah” diantara nafasnya yang tersengal-sengal, kemudian tidak lama beliau kembali tak sadarkan diri. Ketika proses hemodialisa masih dilakukan, kira-kira sudah 2 jam sejak mulai HD, mama kembali sadar. Kali ini mama dengan tegas meminta agar semua alat-alat medis yang melekat di badannya dibuka. Saya meminta mama bersabar sambil terus mengajak beliau berzikir dan menyebut nama Allah serta mentalqinkannya dengan tangisan yang tersekat. Allah..saya harus kuat. Saya elus dada dan kepala mama sambil juga membacakan ayat-ayat Alquran ditelinganya hingga beliau tenang dan tak sadarkan diri lagi. Selama sadar mama selalu menyebut Allah..Allah..Allah. Melihat mama sudah tenang dan terlelap kembali, saya keluar ruangan sebentar karena Baby Hamzah menangis dan digantikan adik saya. Sebelum keluar saya menghidupkkan murattal dari smartphone dan meletakkan di dekat kepalanya.
Di ruang tunggu, saya menyusui Hamzah dan menyuapi anak-anak yang belum makan dari siang. Setelah semua beres, saya segera kembali masuk menggantikan adik yang mau sholat karena waktu ashar telah tiba. Murattal masih berputar dan mama masih tertidur dengan tenang. Saya tidak tahu saat tak sadarkan diri itu, apakah mama tertidur atau pingsan. Tak lama saya duduk disamping mama, tiba-tiba alat HD berbunyi dan error. Saat itulah saya melihat mata mama terbuka sebentar dari tidurnya kemudian tertidur kembali dengan nafas yang tenang, sudah tidak sesak lagi sebelumnya. Apakah mama telah tiada? Fikiran saya berkecamuk. Lutut saya tiba-tiba lemas seolah tak mampu menobang badan saya lagi. Tangisan juga tak tertahankan lagi. Segera saya panggil dokter serta keluar ruangan memanggil adik dan kakak yang menunggu di depan. Dokter dan perawat segera datang mengecek nadi dan detak jantung mama. Kakak saya masuk dan terduduk dilantai tak kuasa menahan tangis. Saat itu dia sedang hamil 1 bulan. 

   Setelah melewati semua prosedur pengecekan, dokter mengambil keputusan dan menyimpulkan bahwa mama telah tiada. Dada saya tiba-tiba terasa sesak dan sakit sekali. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Allah, saya tidak punya ibu lagi. Saya lemas dan terduduk di lantai. Adik saya masuk, tangisannya pecah. Dia memeluk saya erat. Saya tidak boleh lemah, saya harus kuat. Jika saya lemah, kakak saya lemah, siapa yang akan menguatkannya? Saya faham, dia pasti yang paling sedih saat ini. Dia yang merasakan paling kehilangan. Kehilangan tempat bermanja, bercerita, dan meminta doa paling ampuh. Ya Allah, sayangi ibu kami, tempatkan dia di tempat yang mulia disisiMu. Ampuni segala dosanya, terima segala amalnya. Kumpulkan kami kembali di SurgaMu ya Allah.

        Kehilangan terbesar yang saya rasakan dalam hidup adalah kehilangan ibu. Kehilangan sosok yang telah mengandung, melahirkan, serta membesarkan saya dari kecil. Sosok yang memberikan dan sanggup mengorbankan apapun demi anaknya. Sosok yang doa-doanya tak pernah putus menembus langit untuk anak-anaknya meskipun kami sudah jadi istri orang. Sosok yang ikatan bathinnya tak pernah putus, yang tahu jika kami sakit walau jarak membentang dan tak ada yang memberitahukannya. Allah..saya sangat merindukannya. Banyak hal yang belum sempat saya lakukan untuknya. Belum banyak kebahagian yang saya persembahkan untuknya. Kini hanya doa-doa terbaik yang bisa kami persembahkan. 


Minggu

Workshop Menulis " Sehari jadi Buku "

Sabtu, 3 Maret kemarin Rumbel Menulis Komunitas Ibu Profesional Batam mengadakan workshop Menulis "Sehari Jadi Buku". Alhamdulillah...akhirnya harapan kami untuk menerbitkan buku antologi bersama para ibu-ibu profesional Batam selangkah lagi jadi kenyataan. Aah..serasa mimpi. Mudah-mudahan semuanya berjalan lancar dan tanpa rintangan berarti.

Workhsop kali ini kami di pandu oleh komonitas Kopi Write Indonesia. Bukan hanya sekedar memberikan materi tentang dunia penulisan, tapi kami akan didampingi sama teman-teman hebat ini hingga buku kami jadi. MasyaAllah...saya takjub dengan tujuan baik dan aksi positif komunitas ini agar semakin banyak generasi yang melek literasi, termasuk kami yang notabennya adalah paraa emak rempong yang hari-harinya berkutat di rumah dengan segala kerempongan bersama krucils tapi tetap ingin menorehkan manfaat untuk semesta.

Worshop yang dijadwalkan mulai pukul 09.00 WIB ini, terpaksa mundur dari  rencana. Ekspektasi memang tak semulus kenyataan. Apalagi panitia juga para emak rempong yang juga punya amanah utama dirumah sebagai istri dan ibu. Banyak kisah lucu, unik, seru bahkan sendu dibelakangnya. Mulai dari yang harus merayu buah hati agar mau ditinggal sejenak oleh emak bersama bapaknya dirumah agar emak bisa fokus belajar, tapi sang buah hati tak rela berpisah dengan emaknya walaupun sejenak. Padahal sudah disounding jauh-jauh hari. Emak profesional ini tak mungkin meninggalkan anak-anak tercinta dalam keadaan tak ikhlas apalagi tantum. Rayuanlah solusinya, walaupun dengan ini tanpa sadar angka  di jam terus melaju. Haha

Ada juga kisah emak yang pagi-pagi si anak punya keinginan lucu minta agar dimandikan diwestafel dan permintaan aneh bin lucu lainnya sehingga emak juga telat sampai diacara.

Belum lagi para  emak yang harus membawa para bayi kar

Kamis

Pohon Literasiku#1

Assalamu'alaykum wr wb

Bissmillahirrahmanirrahim. Hai..jumpa kembali dengan kami, ismoe family. Selamat datang dibulan Maret. Memulai hari pertama bulan Maret, di kelas bunda sayang Institut Ibu Professional kami ditantang untuk menstimulasi anak suka membaca. Agar lebih seru, kita diharuskan membuat pohon literi dan melebatkan daunnya dengan judul-judul buku yang kita baca. Waw...serruu banget kan.

Ketika membahas tentang proyek ini di family forum kemarin, anak-anak cukup berbinar. Abang zaid ambil alih forum dan menentukan warna daun untuk masig-masing anggota keluarga, termasuk untuk kamii, Abi dan umminya. Yess..mengharapkan anak suka dan cinta membaca, emang seharusnya sebagai orrangtua kita harus mrnjadi teladan untuk anak-anak. Saya dan suami suka membaca, tapi akhir-akhir ini disebabkan kesibukan (nah  kan cari domba putih :-P), kami sudah sangat jarang membaca. Untuk anak-anak memang sudah dijadwalkan minimal 1 hari 1 buku.

Nah, cocok banget dengan game kali ini, kami ingin menjadikan aktivitas membaca ini menjadi aktivitas wajib dan rutin serta yang ditunggu-tunggu bahkan di rindukan dikelurga kami.

Menjadikan Ananda Cinta Ramadhan


Bismillahirrahmanirrahim...


Alhamdulillah ramadhan tiba. Bulan yang dinanti-nanti. Bulan istimewa penuh berkah dan ampunan. Bulan istimewa, penyambutannya juga istimewa pastinya. Setiap tahun kami berusaha untuk membuat bulan ini terasa istimewa di mata anak-anak. Kami mencoba menanamkan dalam fikiran mereka bahwa bulan ini berbeda dengan bulan-bulan lainnya, menjelaskan keutamaan-keutamaannya yang Allah sampaikan lewat kalamNya dan melalui hadist rasul. 
Jauh-jauh hari sebelum ramadhan tiba, kami mencoba sounding kembali ke anak-anak bahwa sebentar lagi bulan ramadhan. Mendengar kata ramadhan, ada dua hal yang langsung terbayang dalam benak mereka. 
"Nanti kita puasa dan tidur di mesjid lagi ya mi? Yeayyy...horeee." Ya, sepertinya puasa dan i'tikaf dua hal yang paling membekas diingatan mereka. Tahun lalu adalah pertama kalinya Abang Zaid belajar puasa saat usianya 4 tahun. Rekor terlama hanya sampai Dzuhur. Lumayan lah. Tantangan terberat bagi Abang Zaid tahun lalu adalah adiknya, Ammar, yang saat itu masih 2 tahun. Adiknya yang tahun lalu belum faham apa itu puasa dan belum kami ajak  belajar puasa santai saja makan dan minum di depan abangnya. Haha...pertahanan sang Abang pun runtuh. Kami biarkan dia berbuka dan  tetap mengapresiasi usahanya sejauh itu. Toh dia juga baru belajar dan belum wajib kan. Kami belum memaksakan si Abang untuk puasa, tapi kami hanya memotivasinya agar mau berlatih berpuasa, agar saatnya tiba dia sudah terbiasa dan siap.
Alhamdulillah tahun ini Ammar juga akan belajar puasa. Tentunya, Kami pun harus putar otak menyiapkan berbagai kegiatan dan aktivitas mereka nantinya untuk mengalihkan mereka dari rasa lapar dan haus.
Ini adalah beberapa hal yang kami siapkan dalam menyambut ramadhan dan hari-hari ramadhan :
1. Menghias  dan membersihkan rumah
Sudah 3 tahun ini sejak Abang Zaid berusia 2 tahun, agenda menghias, membersihkan, dan mengubah suasana  rumah sudah menjadi rutinitas tahunan di rumah kami.
Kegiatan ini sengaja kami lakukan karena beberapa tujuan, salah satunya agar secara tidak langsung, dalam fikiran bawah sadar anak-anak terekam kuat bahwa Bulan Ramadhan adalah bulan yang spesial atau istimewa.  Kedatangannya selalu disambut dengan bahagia dan sukacita. Seakan-akan mau menyambut tamu agung. Tujuan lainnya adalah untuk saya pribadi, ketika berbagai sudut rumah sudah rapi, bersih dan kinclong serta suasananya jadi lebih nyaman, saat berada dibulan mulia ini, emak bisa lebih fokus ibadah dan membersamai anak-anak dengan tenang, tanpa harus dikejar-kejar urusan domestik yang gak kelar-kelar.
Sama seperti ramadhan sebelumnya , beberapa hal yang kami lakukan dan siapkan dalam program menghias rumah ini adalah :
- Membuat Bunting Flag Ramadhan
Ini salah satu ornamen yang tak pernah ketinggalan setiap tahun di rumah kami, rasanya rumah kurang meriah tanpa ornamen satu ini. Biasanya kami membuatnya dari bahan-bahan bekas yang ada dirumah. Tapi kali ini, karena agenda kegiatan diluar rumah sebelum ramadhan padat dan emak juga lagi fokus menyiapkan worksheet ramadhan untuk duo Abang Z&A, jadinya kali ini hanya ngeprint printable yang banyak dibagi2kan gratis di sosmed. Eh..ada ding buat sendiri  1 untuk di ruang tamu dari artfoam glitter. Ummi cuma ngeprint dan nempel, Abang Zaid dan Ammar yang menggunting.
-  Ramadhan Countdown
Untuk Ramadhan kali ini, saya membuat Pohon balon untuk Ramadhan countdownnya. Saya mengisi 7 buah balon dengan beras warna(yang saya buat untuk bahan sensori Ammar dari beras yang sudah tak layak makan) dan sepucuk surat cinta. Ini ummi kerjakan sendirian biar surprise. Niatnya nanti setiap hari dipecahin dan menemukan surat cinta didalamnya. Namun faktanya, saat anak-anak bangun tidur dan melihat pohon balon sudah terpasang, mereka nanya : " mi, ini apa? Untuk apa?". Ketika ummi menjelaskan, malah emak kena repet sama si Abang. "Apalah ummi ini, mubazir kan pecah-pecahin balon. Nanti jadi sampah. Blablabla." Hiks, emakpun tertampar. Biasanya emak yang sering merepet kalau orang rumah terlalu sering pakai kantong kresek atau apapun bahan yang sulit diurai. Baiklah nak, tahun depan kita buat dari bahan yang ramah lingkungan aja ya.
2. Poster Bintang Ramadhan
Ini berisi beberapa list ibadah yang ingin kami biasakan untuk anak-anak diramadhan ini, diantaranya sahur, puasa, sholat wajib lima waktu, tarawih, sedekah, berbagi ta'jil dan lain-lain sesuai hasil kesepakatan kami bersama anak-anak. Tidak ada paksaan untuk anak-anak melakukan semua itu. Untuk usia mereka saat yang masih dibawah 7 tahun, belum ada kewajiban apapun. Ini hanya sebagai pembiasaan. Jika mereka berhasil, akan ada reward dari kami berupa bintang yang nanti bisa ditukar dengan mainan atau buku yang mereka inginkan (atas pertimbangan ortu pastinya). Oya, kami bukan orangtua yang mengharamkan reward dalam membentuk kebiasaan anak. Kami tetap memahamkan anak-anak untuk melakukan perbuatan apapun, niatnya karena Allah. Tapi sepemahaman saya, bahwa otak anak usia ini masih berpikir secara konkret. Mereka belum paham pahala itu seperti apa, karena itu wilayah abtrak. Reward berfungsi sebagai penyemangat bagi mereka saat ini yang real bagi mereka. Seiring bertambahnya umur, kami yakin mereka akan semakin paham dan tanpa reward sekalipun insyaAllah mereka akan semangat melakukanmya karena Allah. Belajar berproses insyaAllah.
3. Menu Sahur dan Berbuka
Ketika mengajak anak puasa, ini penting diperhatikan. Menghidangkan menu-menu sederhana kesukaan mereka di waktu sahur dan berbuka akan semakin meningkatkan semangat mereka dalam berpuasa. Perhatikan juga nilai gizi dari menu yang disiapkan agar mencukupi kebutuhan gizi mereka. 
Disamping itu, jangan juga biasakan anak serakah ketika berbuka dengan membelikan berbagai macam makanan dan minuman yang mereka inginkan. Pahamkan mereka makna mubazir. Ajak anak mensyukuri apapun yang ada.
4.  Worksheet Ramadhan
Mempersiapkan lembar kerja baik terkait ramadhan maupun tema diluar ramadhan ini juga tidak kalah penting. Aktivitas ini tidak banyak menghabiskan energi, tapi efektif mampu mengalihkan perhatian mereka, sehingga mereka tidak terfokus pada perasaan lapar dan haus karena berpuasa. Selain worksheet, kehadiran kita membersamai mereka juga pastinya lebih dari penting. Ayah atau bunda harus rela kehilangan sedikit waktu untuk mengejar target ibadah pribadi untuk menemani mereka. Bukan hanya ada tapi perhatian kita bukan untuk mereka. Manfaatkan waktu tidur mereka untuk prioritas mengejar target ibadah pribadi kita. Jika memungkinkan, ajak mereka untuk melakukan bersama.



Sabtu

Melatih Kecerdasan Anak#11

Tadi sore setelah azan ashar terdengar dari mesjid, Abang Zaid segera ke kamar mengingatkan ummi bahwa sudah azan dan ayo sholat. Ummi yang sedang nenenin baby hamzah   menjawab pelan setengah berbisik agar tidak menggangu dan membangunkan Hamzah. "Iya, sebentar ya bg"
Setelah sibaby pulas, ummi pun beranjak untuk sholat. Tiba2 meleleh hati ummi melihat si sulung sudah berada diatas sajadah lengkap dengan baju Koko dan sarung Abi yg kebesaran sedang kusyuk berdoa (gak sempat ambil hp buat cekrek, sambil berdoa agar pemandangan ini menjadi pemandangan rutin setiap saat tanpa harus didokumentasikan).
Pasalnya selama ini sisulung hanya suka menginfokan ummi jika waktu sholat telah tiba, tapi dia sendiri jarang beranjak dari aktivitasnya.
Ketika di ajak, ada aja alasan. Jikapun ikut sholat sekedarnya saja tanpa keseriusan. Jadi, selama ini ummi memilih untuk membiarkan tanpa memaksa dia untuk sholat dan ibadah2 lainnya yang memang belum wajib. Tetapi tetap membangun kecintaan nya kepada Allah, kepada Rasulullah serta Al-Qur'an.

Setelah dia selesai berdoa, sambil tersenyum bahagia,ummipun pun mendoakan panjang lebar dengan suara besar untuk kebaikan dan keberkahan hidup siabang dan saudara2nya. Kebiasaan si Abang, bahagia banget kalau didoakan, jika dia berbuat hal2 yang membuat ummi marah dan mendoakan adiknya  dengan suara besar , dia akan sangat takut tidak ikut didoakan.

Tiba2 dia berkata :" ummi, Abang udah selesai sholat. Tadi Abang juga doakan ummi agar semakin baik dan bisa masuk surga. Untuk Abi juga, Ammar biar segera sehat, dedek Hamzah, buat bunda, Ichi, ayah, dhifa ,nenek dan mami juga"

Tak kuasa menahan haru bahagia. Jazakallah kesayangan ummi.

Selama ini saya tidak pernah memaksakan anak untuk sholat atau ibadah lainnya. Cukup mencontohkan dan berkisah tentang Allah, Rasul  dan Islam sesering mungkin dengan membangun imagi positif tentang Rabbnya.

Bangunlah fitrah keimanan dan imagi positif anak tentang Rabbnya. Tidak perlu memaksakan ibadah kepada balita. Kelak ketika kecintaan kepada Rabbnya sudah terbentuk, maka anak akan dengan iklhas mengerjakan semua ibadah dengan penuh cinta dan keikhlasan tanpa harus disuruh apalagi dipaksa.

#tantangan_hari_ke11
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa

Melatih Kecerdasan Anak#3

Assalamu'alaikum wr wb

Apa agenda ismoe Family hari ini? Yess,,,melanjutkan menata kamar baru untuk kami semua. Suasana baru untuk hari yang baru.  Setelah kemarin semua barang2 besar sudah menetap ditempat yang baru, tugas ummi dibantu para duo krucils memperindah dan mempercantik isi kamar. Cukup menggunakan bahan-bahan yang tersedia dirumah atau dari bahan bekas yang didaur ulang agar berdaya guna. (Padahal biar irit gak keluar modal, emak-emak gitu loh..wkwkwk)

Dimulai dari kamar d' krucils. Mereka request dipasangin sprei warna/i yang baru, hadiah dari teman pengajian ummi. Ya, anak emak udah pada gede. Udah punya selera dan pilihan sendiri. Baiklah, emak pun dengan senang hati mengiyakan permintaan mereka. Tak ada untuk mengajak mereka mensyukuri atas nikmat Allah. Alhamdulillah Allah tahu kita butuh sprei untuk kamar krucils, jadi Allah kasih lewat hadiah dr teman ummi tanpa harus beli. Sekalian mengasah kecerdasan spiritual anak. Selalu ada celah untuk menanamkan fitrah keimanan mereka jika kita jeli melihat setiap peluang dan kesempatan.

Kemudian lanjut memindahkan buku untuk ditata di meja kecil disudut kamar agar gampang kalau mau baca sebelum tidur.

Alhamdulillah kamar anak-anak udah rapi dan lumayan sedap dipandang 😍, Tinggal gordennya aja yang belum matching. Tunggu emak dapat ide creatif dan cari kain murah untuk dijahit ya, sementara kita bersyukur dan berpuas dengan apa yang ada dulu 😁

Oke, hari ini cukup segini dulu neuk, tugas rutin lain sudah menanti. Besok kita lanjut dengan proyek rumah kita :-)

#tantangan_hari_ke3
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa

Rabu

Menyelesaikan Sibling Rivarly dengan Komunikasi Produktif

J8 : Temukan Buddy-mu

Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulilah memasuki pekan terakhir di kelas Ulat-Ulat. Banyak pengalaman dan ilmu baru selama hampir 2 bulan be...